Manfaat internet bagi dunia bisnis
Manfaat internet sangat tergantung pada produk dan jasa yang akan ditawarkan. Produk yang satu memanfaatkan Internet secara berbeda dengan produk yang lainnya. Tipe atau jenis usaha pun akan turut mempengaruhi cara orang memanfaatkan Internet sebagai sarana bisnisnya, apakah dia seseorang pemasok, distributor atau seorang pengecer.
Berikut ini adalah contoh pemanfaatan dan manfaat Internet sebagai media bisnis:
*) Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan
Untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh pelanggan harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati, pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis pelanggan. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di Iternet tersebut.
*) Analisa produk dan pasar
Internet dapat dijadikan tempat yang baik utuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelangganya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Setelah produk itu diluncurkan maka perusahaan pun dapat memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya. Hal ini sangat mempengaruhi munculnya lowongan untuk cari ide-ide baru!
*) Nasehat dan bantuan pakar di bidangnya
Tidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita harus membayar dengan harga sangat mahal.
*) Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja
Sekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui Internet semakin digemari oleh perusahaan-perusahaan. Di Internet terdapat banyak sekali daftar lowongan kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya melalui Internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkan
tenaga kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di Internet. Riwayat hidup tidak hanya dapat ditampilkan menggunakan web tetapi fasilitasnya juga ada di Internet seperti newsgroup atau usenet.
*) Akses informasi dan penyebaran informasi
Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video conferencing. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.
*) Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah
Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat. Seringkali ditemukan keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.
*) Peluang bisnis baru
Banyak yang secara terus menerus memanfaatkan Internet untuk mencari ide-ide inovatif dan baru. Pemakai Internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan penelitiannya di Internet tetapi juga ada nya suasana kooperatif di antara pemakai internet. Internet sering pula
dijadikan forum komunikasi di antara para peminat di bidang masing-masing.
Manfaat internet bagi siswa jurusan IPS
Realitas empirik selama ini di tingkat persekolahan memperlihatkan, dalam proses pembelajaran IPS, guru IPS kurang optimal baik di dalam memanfaatkan maupun memberdayakan sumber pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran IPS cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered), textbook centered, dan monomedia.
Adalah tidak dapat dipersalahkan apabila banyak siswa mengganggap proses pembelajaran IPS sebagai sesuatu yang membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang variatif, dan pelbagai keluhan lainnya.
Padahal pendidikan IPS merupakan synthetic science, karena konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian ditentukan atau diobservasi setelah fakta terjadi. Informasi faktual tentang kehidupan sosial atau masalah-masalah kontemporer yang terjadi di masyarakat dapat ditemukan dalam liputan (exposure) media massa, karena media massa diyakini dapat menggambarkan realitas sosial dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun untuk itu, informasi atau pesan (message) yang ditampilkannya¡Xsebagaimana dapat dibaca di surat kabar atau majalah, didengarkan di radio, dilihat di televisi atau internet¡Xtelah melalui suatu saringan (filter) dan seleksi dari pengelola media itu untuk berbagai kepentingannya, misalnya : untuk kepentingan bisnis atau ekonomi, kekuasaan atau politik, pembentukan opini publik, hiburan (entertainment) hingga pendidikan.
Terlepas dari berbagai kepentingan yang melatarbelakangi pemunculan suatu informasi atau pesan yang disajikan oleh media massa, kiranya tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pada masa kini pertemuan orang dengan media massa sudah tidak dapat dielakkan lagi. Tidaklah berlebihan kiranya apabila abad ke-21 disebut sebagai abad komunikasi massa, bahkan dalam pembabakan sejarah umat manusia, McLuhan (1964) menyatakannya sebagai babak neo-tribal (sesudah babak tribal dan babak Gutenberg), yakni masa di mana alat-alat elektronis memungkinkan manusia menggunakan beberapa macam alat indera dalam komunikasi. Adapun Alvin Toffler (1981) menamakannya sebagai The Third Wave.
Sementara itu, seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), akan membawa perubahan bergesernya peranan guru¡Xtermasuk guru IPS¡Xsebagai penyampai pesan/informasi. Ia tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber¡Xterutama dari media massa, apakah dari siaran televisi dan radio (media elektronik), surat kabar dan majalah (media cetak), komputer pribadi, atau bahkan dari internet.
Adalah tidak berlebihan kiranya apabila disebutkan bahwa media massa sangat berpengaruh di dalam pendidikan IPS. Hal ini didasarkan pada berbagai temuan penelitian yang menyiratkan, antara lain, bahwa :
1. Media massa, khususnya televisi, telah begitu memasyarakat;
2. Media massa berpengaruh terhadap proses sosialisasi;
3. Orang-orang lebih mengandalkan informasi yang berasal dari media massa daripada dari orang lain;
4. Para guru IPS perlu memberdayakan media massa sebagai sumber pembelajarannya; dan
5. Para orang tua dan pendidik, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, dapat meminimalisasikan pengaruh negatif media massa dan mengoptimalkan dampak positifnya. (Adiwikarta, 1988; Nielsen Media, 1989; Dominguez and Rincon, 1992; Prisloo and Criticos, 1994)
Lain daripada itu, massa dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran IPS melalui tiga cara :
1. Media massa dapat memperbaiki bagian content dari kurikulum IPS;
2. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang penting bagi IPS; dan
3. Media massa dapat digunakan untuk menolong siswa mempelajari metodologi ilmu-ilmu sosial, khususnya di dalam menentukan dan menginterpretasi fakta-fakta sosial (Clark, 1965 : 46-54).
Tulisan ini mencoba memberikan salah satu solusi alternatif untuk mengatasi problematika sebagaimana dipaparkan di awal tulisan, yakni dengan memanfaatkan salah satu media massa kontemporer¡Xinternet sebagai sumber pembelajaran IPS.
Internet, singkatan dari ¡§internatonal network¡¨, adalah jaringan informasi global, yakni ¡§the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other¡¨. Internet dicetuskan pertama kali ide pembuatannya oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962. Di Indonesia, internet mulai meluas sekitar tahun 1995, sejak berdirinya indointernet (Purbo, 2000).
Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer (memory minimal 4 mega), harddisk yang cukup, modem (berkecepatan minimal 14.400), sambungan telepon (multifungsi : telepon, faksimile, dan internet), ada program Windows, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya. Selanjutnya hubungi provider terdekat. Andaikan semua prasyarat tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet (warung internet) terdekat yang banyak terdapat di kota-kota besar¡Xmaka kita dapat mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita.
Internet Merambah Masyarakat Pedesaan
Sudah setahun ini Umar Husein, petani teh rosela asal Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, bersama kelompok tani teh binaannya di Kota Pagar Alam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kota Palembang, Sumatera Selatan, belajar menggunakan internet. Bagi mereka, internet ternyata sangat berguna untuk mencari informasi tambahan mengenai sistem pengolahan dan pemasaran teh rosela.
"Berkat internet, kini saya bisa mendapat pengetahuan tentang berbagai hal, seperti cara pengepakan produk teh, penyajian informasi gizi dari teh rosela, sampai bagaimana strategi menjual teh ini kepada konsumen," ujar Umar, Sabtu (20/10).
Internet sangat mendukung usaha Umar karena memungkinkan ia memperoleh informasi apa pun serta berinteraksi dengan calon pembeli, dengan biaya komunikasi yang relatif murah.
Meski mengaku sangat kikuk pada awalnya, Umar mengatakan belajar internet ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan. "Semua informasi tersedia," ucapnya.
Untuk mendukung usaha dan pengembangan teh rosela di Indonesia, Umar lalu menyebarluaskan manfaat dan cara penggunaan internet kepada para petani teh rosela di OKI, Pagar Alam, dan Palembang.
Ia harus berkeliling tiga kali seminggu ke kelompok-kelompok petani teh rosela. Umar bahkan rela menyediakan satu unit komputer bagi setiap kelompok petani dan menanggung biaya koneksi internet tersebut. Kini Umar dan petani teh rosela binaannya sudah memiliki e-mail pribadi untuk berhubungan dengan calon pembeli. Dengan internet, Umar mengaku biaya komunikasi telepon bisa ditekan.
Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah Gereja St Petrus Kanisius Wilayah Lor Senowo Paroki Sumber yang dikenal dengan nama Gubuk Selo Merapi (GSPi) ikut memperkenalkan diri.
Gereja di lereng Gunung Merapi yang berjarak sekitar 30 km dari Magelang, Jawa Tengah, ini "menyapa dunia" di www.egspi.blogspot.com sejak Juli 2007.
Anton Wijayanto dari Sekretariat Paroki Sumber bersama rekannya, Hariyadi, memasukkan catatan beragam kegiatan yang sudah dilaksanakan berikut agenda kegiatan GSPi selama satu bulan mendatang.
"Setiap kali ada kegiatan baru sebisa mungkin kami segera melakukan up-dating dalam blog," ujar pria lulusan D-3 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, Semarang, ini. Mereka menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sebuah operator seluler.
Upaya untuk tampil di dunia maya, menurut Anton, merupakan salah satu langkah penting untuk memublikasikan sekaligus mempromosikan GSPi.
Takaran pupuk
Di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, pemanfaatan internet dilakukan dengan cara berbeda. Di Telecenter e-Pabelan, lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat milik Pondok Pesantren Pabelan, pengguna yang mayoritas adalah petani memanfaatkan internet guna mengeruk informasi tentang pertanian. "Soal dosis pupuk yang tepat serta benih padi unggul, semuanya kami ajarkan agar mereka bisa mendapatkan informasinya sendiri melalui internet," ujar Hardi, fasilitator Telecenter e-Pabelan.